
Bawaslu Corner yang dikembangkan di Gedung Perpustakaan Daerah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian upaya menguatkan edukasi dan literasi tentang demokrasi dan kepemiluan bagi semua elemen masyarakat.
“Kita berkolaborasi membuat Bawaslu Corner sebagai tempat untuk menjadi wahana, ruang edukasi demokrasi dan kepemiluan dan literasi untuk menguatkan literasi demokrasi pemilu,” kata Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, Minggu.
Selain edukasi dan literasi demokrasi dan kepemiluan di Indonesia, kata dia, Bawaslu Corner juga menguatkan pemahaman bagaimana pengawasan pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu dan jajaran, sejak tahapan sebelum, pada saat hingga setelah pemungutan suara.
“Yang ada di Bawaslu Corner yang pertama tentu hasil-hasil pengawasan berupa laporan-laporan hasil pengawasan baik itu laporan pengawasan Pemilu maupun Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bantul,” katanya.
Selain itu, kata dia, juga terdapat berbagai koleksi buku atau bahan bacaan yang berkaitan dengan pengawasan pemilu dari berbagai macam daerah di Indonesia yang juga dipajang dan ditampilkan di Bawaslu Corner yang ada di lantai dua gedung perpustakaan Bantul.
“Selain itu ada berbagai koleksi buku-buku pengawasan Pemilu secara umum, juga berkaitan buku terkait dengan demokrasi dan pemilu di Indonesia,” katanya.
Didik mengatakan, sejak Bawaslu Corner sebagai pojok literasi demokrasi tersebut diluncurkan beberapa bulan lalu, animo kunjungan ke wahana edukasi demokrasi tersebut cukup baik, bahkan mereka yang mengakses berasal dari berbagai kelompok umur.
“Sejauh ini kami melihat animonya cukup baik, dan tidak hanya dari kelompok umur tertentu, artinya yang berkunjung di Bawaslu Corner itu mulai dari anak-anak, pelajar kemudian ada pemilih pemula, juga ada dari pengunjung yang dari sisi usia juga sudah sangat tua,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, keberadaan Bawaslu Corner tersebut mampu menjangkau pengunjung dari semua kelompok umur. Ke depan, Bawaslu Bantul juga terus menambah koleksi buku, termasuk rutin mengadakan kegiatan diskusi tentang demokrasi.
“Dari sisi pengunjung selama ini responnya atau tanggapannya sangat bagus, mereka merespons menganggap bahwa Bawaslu Corner itu merupakan salah satu terobosan yang cukup baik untuk pendidikan demokrasi,” katanya.