KAI Purwokerto perkuat rel dengan cerucuk beronjong hadapi musim hujan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dengan memasang cerucuk beronjong untuk memperkuat stabilitas jalur rel dan mencegah gangguan perjalanan kereta api akibat banjir maupun longsor.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan cerucuk beronjong merupakan kombinasi dari dua metode penguatan jalur rel.

Dalam hal ini, kata dia, cerucuk merupakan besi yang ditancapkan di sisi kanan dan kiri jalur serta berfungsi menambah daya ikat tanah dan mencegah pergeseran.

Sementara, beronjong, lanjut dia, merupakan anyaman kawat berisi batu kali yang berperan sebagai dinding penahan untuk mengurangi erosi dan tekanan air.

“Dengan pemasangan cerucuk beronjong, stabilitas tubuh jalan rel akan semakin kuat sehingga aman meskipun terjadi hujan deras. Cerucuk menahan tanah dari dalam, sedangkan beronjong melindungi sisi luar jalur dari erosi maupun banjir,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan pemasangan cerucuk beronjong dilakukan di 23 titik rawan bencana sepanjang jalur rel wilayah KAI Purwokerto, antara lain di petak jalan Gandrungmangun-Kawunganten (2 titik), Kawunganten-Jeruklegi (10 titik), Jeruklegi-Lebeng (3 titik), Lebeng-Maos (5 titik), Mluwung-Cipari (1 titik), dan Cipari-Sidareja (2 titik).

Selain itu, juga dilakukan pemasangan u-dith (saluran air berbentuk huruf “U” dari beton pracetak yang digunakan untuk sistem drainase dan irigasi) dan mengoptimalkan sistem drainase untuk memperlancar aliran air hujan agar tidak menggenang di sekitar rel, yang dapat meminimalisasi risiko banjir.

“Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, KAI Purwokerto menyiagakan PPJ (Petugas Pemeriksa Jalur) ekstra dan petugas Dapsus (Daerah Pantauan Khusus) di wilayah berpotensi terjadi gangguan operasi,” katanya.

Ia mengatakan beberapa lokasi rawan bencana di wilayah KAI Purwokerto, antara lain Km 299 +8/0 Prupuk-Linggapura, Km 317 + 5/7 Banjar-Langen (potensi longsor), Jembatan BH 1469 di Km 335 +3/4 antara Mluwung-Cipari, dan Jembatan BH 1529 Km 375 +5/6 Kawunganten-Jeruklegi.

Sementara, untuk mempercepat penanganan jika terjadi gangguan, kata dia, KAI Purwokerto juga menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di lima stasiun besar, yaitu Prupuk, Purwokerto, Sidareja, Kroya, dan Kutoarjo.

“Kami terus memantau kondisi jalur secara intensif dan berkomitmen untuk menjaga keamanan serta keselamatan perjalanan kereta api agar masyarakat tetap merasa nyaman menggunakan layanan KAI,” kata Krisbiyantoro.

slot88