Inflasi Medis Tinggi, OJK RIlis Aturan Baru Klaim Asuransi Tahun Depan

Ilustrasi OJK (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Inflasi biaya medis nasih melonjak tinggi. Hal ini membuat perusahaan asuransi berpotensi mengerek tarif premi, khususnya asuransi kesehatan.

Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan surat edaran (SE) mengenai perbaikan proses-proses asuransi kesehatan bakal terbit tahun depan. SE tersebut bakal mengatur proses bisnis dari produk asuransi kesehatan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam rangka merumuskan kebijakan untuk memperbaiki ekosistem asuransi kesehatan.

Ogi memaparkan kebijakan itu berkaitan dengan BPJS Kesehatan dan rumah sakit. Ia juga menyebut Coordination of Benefit (CoB) atau koordinasi manfaat, yakni mekanisme yang mengatur pembatasan total manfaat asuransi kesehatan yang diterima oleh seseorang yang memiliki lebih dari satu penanggung. Dengan mekanisme tersebut, peserta asuransi dapat menerima manfaat dari dua atau lebih penanggung asuransi.

“Jadi tetap tahap pertama [manfaat asuransi kesehatan] di BPJS, kemudian baru ke asuransi kesehatan tambahan. Itu sudah berjalan,” ujar Ogi di Padma Hotel Legian, Rabu (20/11/2024).

Kemudian, SE OJK itu bakal mengatur standar dan batasan manfaat asuransi yang boleh diklaim. Dalam hal ini, OJK mengharapkan ada advisory board yang mengatur hal ini.

“Jadi yang ini mana yang boleh, mana yang tidak boleh, jadi ada standar biayanya itu ada,” ucap Ogi.

Ia melanjutkan, nantinya harus ada penyesuaian antara klaim dan premi. Ogi menyorot perbandingan antara klaim dengan preminya alias rasio klaim pada asuransi kesehatan yang saat ini tinggi.

“Belum termasuk biaya combine ratio dan sebagainya, belum termasuk biaya lainnya, baru perbandingan antara klaim dengan premi yang diterima saja sudah tinggi. Dia kan biaya operasional. Itu PR kita,” pungkasnya.

Diketahui, inflasi medis terus melejit pasca pandemi Covid-19, dengan kenaikan 18% hingga 20%. Bahkan, perusahaan asuransi jiwa kini terpaksa ‘menombok’ pembayaran klaim asuransi kesehatan karena kenaikan inflasi medis membawa defisit rasio antara klaim dengan premi terkumpul.

Perusahaan asuransi jiwa telah membayarkan klaim kesehatan sebesar Rp11,83 triliun per semester I-2024. Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Freddy Thamrin mengatakan, rasio klaim asuransi kesehatan sudah lebih besar dari preminyang diterima. Nilainya mencapai lebih dari 100%, tepatnya 105,7%.

Dengan kata lain, perusahaan asuransi lebih banyak mengeluarkan uang untuk membayar klaim kesehatan nasabahnya, dibanding dengan menerima uang pembayaran premi asuransi dari pemegang polis.

Dikenal Bodoh, Anak 19 Tahun Sukses Jadi Pejabat Berkat Bantuan Ayah

VOC

Praktik nepotisme kerap membuat geram sebab membuat orang terbaik kalah saing dengan orang pilihan si pemilik kuasa besar. Kejadian seperti ini tak hanya lazim di Indonesia kontemporer, tetapi juga ratusan tahun lalu saat Kongsi Dagang Hindia Timur atau VOC berkuasa di Nusantara. 

Salah satunya kasus terjadi pada Willem Vincent Helvetius van Riemsdijk yang menjadi pejabat di usia 19 tahun. Sekalipun dikenal luas sebagai “anak bodoh dan tidak tahu apa-apa”, dia tetap bisa menduduki kursi elite berkat bantuan ayah yang menjabat sebagai orang nomor satu di VOC, yakni Gubernur Jenderal Jeremias van Riemsdijk (1775-1777).

Bagaimana kisahnya?

Sebagai wawasan, Jeremias van Riemsdijk merupakan Gubernur Jenderal VOC periode 1775-1777. Jauh sebelum berkuasa, Jeremias awalnya bekerja sebagai tentara.

Secara perlahan dia kemudian naik jabatan menjadi pedagang utama atau opperkoopman. Lalu berlanjut jadi Direktur Jenderal VOC sebelum akhirnya mencapai posisi paripurna sebagai orang nomor satu di kongsi dagang tersebut. 

Berbagai sejarawan ahli VOC menyebut tangga karier Jeremias diperoleh dari keberhasilan memiliki koneksi kuat dengan berbagai orang penting di VOC. Salah satunya menjalin relasi dengan Gubernur Jenderal VOC ke-25, Adriaan Valckenier. 

Sejarawan Jean Gelman Taylor dalam The Social World of Batavia (1983) menceritakan, Jeremias merupakan keponakan Adriaan, sehingga proses naiknya karier Jeremias tak terlepas dari jabatan dan bantuan pamannya.

Sampai akhirnya, sejarah kemudian mencatat Jeremias sebagai Gubernur Jenderal VOC ke-30. 

Hal-hal seperti ini kemudian dilakukan lagi oleh Jeremias untuk membantu anaknya meraih kesuksesan serupa. Sebelumnya dia selalu mengalami pil pahit karena pernikahannya selalu gagal dikaruniai anak berumur panjang.

“Dari banyak istri, dia punya banyak anak. Umumnya meninggal saat masih bayi atau hanya mencapai umur 20-an,” tulis sejarawan Mona Lohanda dalam Para Pembesar Mengatur Batavia (2007). 

Satu-satunya anak yang berumur panjang adalah Willem Vincent Helvetius van Riemsdijk. Dari sini dia sangat mencintai Willem.

Maka, pada 1771, atau saat berusia 19 tahun, Willem diangkat oleh ayahnya sebagai pejabat untuk mengisi jabatan pedagang utama di VOC. Ayahnya sendiri baru bisa menjabat posisi serupa di usia 30 tahun. 

Diangkatnya Willem tentu saja menuai kontroversi. Masalahnya dia tak layak menjadi pejabat karena dianggap masyarakat luas sebagai anak bodoh dan tidak tahu apa-apa. Meski begitu, buah bibir tersebut pada akhirnya tak berpengaruh apapun terhadap karier Willem. Malah kariernya terus merangkak naik. 

Dari pedagang utama menjadi syahbandar, anggota kepala badan/lembaga, kepala badan/lembaga, komisaris perusahaan, hingga menjadi anggota dewan. Semuanya diperoleh dalam waktu singkat dan bersamaan dengan posisi ayah yang punya jabatan penting di VOC. 

“Walaupun mengenyam pendidikan di Batavia dan mempunyai reputasi sebagai “orang bodoh dan tidak tahu apa-apa”, dia (Willem) diangkat menjadi anggota dewan pada tahun 1799,” tulis Jean Taylor. 

Selama menjadi pejabat, sejarawan Mona Lohanda menyebut dia banyak memupuk kekayaan hingga membuat keluarga Riemsdijk sebagai salah satu keluarga terkaya di Batavia. 

Tercatat, dia punya tanah di kawasan yang kini disebut Tanah Abang. Luasnya 5 hektar. Seiring waktu, tanah tersebut berganti rupa menjadi Museum Taman Prasasti. Selain itu, dia juga memiliki tanah luas di kawasan Bogor dan banyak kapal dagang super besar. 

Kiprah Willem sendiri berakhir pada 14 Februari 1818. Dia wafat dan dikubur di Tanah Abang. 

Timah (TINS) Cetak Laba Bersih Rp 909 M, Terbang 1.139% di Q3 2024

An employee works next to molten iron at a steel mill of Dongbei Special Steel in Dalian, Liaoning province, China July 17, 2018. REUTERS/Stringer  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.

Emiten tambang timah PT Timah Tbk. (TINS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp909 miliar pada kuartal III-2024. Perolehan itu melesat 1.139% secara tahunan (yoy), dan membalikkan rugi bersih Rp87 miliar pada periode yang sama setahun yang lalu.

Kinerja bottom line yang positif itu tidak terlepas dari kinerja top line yang juga tercatat tumbuh 29% yoy menjadi Rp8,25 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, dari sebelumnya Rp6,37 triliun. Perolehan ini ditorehkan di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15% dari US$27.017 per metrik ton di kuartal III-2023 menjadi US$31.183 per metrik ton di kuartal III-2024.

Di sisi lain, harga pokok pendapatan TINS naik sebesar 4,5% dari Rp5,79 triliun di kuartal III-2023 menjadi Rp6,05 triliun di kuartal III-2024. Sehingga Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,08 triliun atau 194% dari kuartal III-2023.

Sementara itu, nilai aset Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun ini turun 0,3% menjadi Rp12,82 triliun dari Rp 12,85 triliun pada posisi aset akhir tahun 2023. Sementara, posisi liabilitas Perseroan turun 14,8% sebesar Rp5,63 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt (IBD).

Posisi ekuitas sebesar Rp7,18 triliun, naik 15,1% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.

Di samping itu, TINS juga menunjukkan rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 76,0%, Current Ratio sebesar 249,0%, Debt to Asset Ratio sebesar 44,0%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 78,4%.

Dalam meningkatkan kinerja keuangan, TINS melakukan reprofiling pinjaman dan refinancing pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang lebih kompetitif serta telah menurunkan Interest Bearing Debt sebesar Rp 1,4 triliun dari Rp 3,5 triliun di akhir tahun 2023 menjadi Rp 2,1 triliun di September 2024. Hal ini berdampak pada peningkatan kesehatan rasio keuangan perusahaan pelat merah itu.

Jangan Salah Kaprah, Ini 3 Perbedaan Frugal Living vs Pelit

Ilustrasi Menabung (Image by USA-Reiseblogger from Pixabay(

Mengelola keuangan seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebutuhan hidup hingga tuntutan gaya hidup.

Salah satu tren mengelola keuangan yang banyak diikuti orang adalah frugal living. Tren frugal living cenderung menghindari pemborosan, membandingkan harga sebelum membeli, dan mengutamakan nilai dari setiap pembelian.

Sejumlah triliuner dunia, seperti Warren Buffett, bahkan disebut masih menjalankan frugal living meski sudah kaya raya. Kendati demikian masih banyak orang yang menganggap bahwa bahwa frugal living serupa dengan pelit. Kenyataannya, pelit dan frugal adalah gaya hidup yang berbeda.

Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI), frugal living adalah konsep ketika seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran, penuh pertimbangan, dan disertai strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan.

Bila mengacu pada definisi tersebut, seseorang yang ingin menerapkan frugal living harus memahami tujuan keuangan di masa depan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan demikian, frugal living dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk mencapai target-target di masa depan yang sudah direncanakan.

Lantas, apa perbedaan frugal living dan pelit?

1. Mempertimbangkan Kualitas dan Harga

Saat ingin membeli sebuah barang, pelaku frugal living tidak hanya mempertimbangkan harga tetapi juga nilai dan kualitas barang. Jika suatu barang dinilai sepadan dengan harga, pelaku frugal living akan tetap membeli barang tersebut dan menggunakannya semaksimal mungkin agar tahan lama.

Sementara itu, orang pelit cenderung membeli barang murah atau gratis tanpa mempertimbangkan kualitas. Orang pelit menganggap, tidak masalah membeli barang semurah mungkin selama memiliki fungsi yang sama dengan barang mahal.

“Orang pelit cenderung membeli barang yang murah, meskipun kualitasnya rendah dan mudah rusak. Sementara orang hemat (frugal living) cenderung membayar harga penuh untuk barang berkualitas tinggi, tetapi digunakan hingga bertahun-tahun,” tulis Four Pillar Freedom, dikutip Jumat (25/8/2023).

2. Mempertimbangan Pengeluaran

Saat mengeluarkan uang, penganut frugal living tetap mau mengeluarkan uang ketika benar-benar dibutuhkan, sedangkan orang pelit tidak ingin mengeluarkan uang sama sekali.

Sebagai contoh, Four Pillar Freedom menggambarkan perbedaan tindakan antara orang hemat dan pelit ketika diajak makan di luar oleh keluarga, sahabat, atau teman.

Orang pelit cenderung menolak mentah-mentah ajakan untuk makan di luar, meskipun di restoran murah. Mereka lebih memilih untuk makan di rumah dan rela kehilangan waktu atau momen berkualitas bersama keluarga, sahabat, atau teman daripada harus mengeluarkan uang.

Sementara itu, pelaku frugal living masih mau menerima ajakan makan di luar untuk sesekali atau selama masih di dalam batas wajar.

Biasanya, mereka akan makan di luar ketika ada waktu atau momen tertentu bersama keluarga, sahabat, atau teman; penghargaan diri; atau bersosialisasi.

3. Mengeluarkan Uang untuk Berbagi

Perbedaan terakhir antara frugal living dan pelit adalah ketika memberi hadiah atau oleh-oleh untuk orang terdekat. Orang dengan gaya hidup hemat akan membelikan barang berkualitas sesuai budget sebagai hadiah atau oleh-oleh.

Sementara itu, menurut A Dime Saved, orang pelit akan membeli barang mahal untuk diri sendiri dan membeli barang murah untuk orang lain.

Cekik Rakyat Lewat Pajak, Pejabat VOC Kena ‘Azab’ Tak Terduga

VOC

Kehidupan pada masa kolonial ratusan tahun lalu bisa memberikan pelajaran penting bagaimana para pejabat seharusnya bertindak dan memikirkan konsekuensi balasan dari warga. 

Sejarah mencatat dahulu ada pejabat era VOC yang bernasib tragis. Semasa hidup, dia kerap menyengsarakan rakyat lewat mekanisme pajak. Timbul rasa benci dari rakyat. Sampai saat pejabat itu meninggal, warga ogah menggotong jasadnya ke kuburan dan membiarkannya begitu saja di tengah jalan. 

Bagaimana Kisahnya?

Nama pejabat yang dimaksud adalah Qiu Zuguan. Namanya memang masih kalah sohor dengan Gubernur Jenderal. Namun, dia punya jabatan tak kalah mentereng karena berurusan dengan rakyat luas, yakni kepala lembaga Boedelkalmer.

Pada masa VOC, Boedelkalmer adalah lembaga yang mengurusi harta peninggalan orang-orang China di Indonesia. Kala itu, banyak orang China pulang kampung ke negara asal yang mengikutsertakan aset-asetnya. 

Qiu Zuguan ditugaskan untuk menarik pajak dari aset yang dibawa mereka. Selain itu, dia juga ditugaskan untuk mengurus ahli waris dan peninggalan aset mereka di Batavia.

Sejarawan Lenonard Blusse dalam The Chinese Annals of Batavia (2018) menceritakan, sejak menjabat dari tahun 1715, Qiu kerap menyusahkan rakyat lewat berbagai macam kebijakan, salah satunya penarikan pajak.

Segala hal yang dilakukan orang, Qiu bakal kenakan pajak. Misalkan, pajak perkawinan. Orang-orang China di Batavia yang hendak mengadakan upacara perkawinan harus ditarik pajaknya oleh Boeldelkalmer.

Alhasil, para pengantin dan keluarga harus keluar uang lebih yang menambah beban. Lebih parah lagi, ketika orang Belanda, China, atau pribumi meninggal, mereka dikenakan biaya tambahan dari Qiu.

Biaya tersebut untuk membeli sertifikat kematian. Bisa dibayangkan, rakyat yang sedang dilanda duka tetap diperas oleh pemerintah lewat pembelian sertifikat kematian. Semua ini lantas membuat Qiu jadi objek kebencian masyarakat, khususnya orang China. 

Sebagai wawasan, semasa VOC eksis, orang China jadi sasaran utama pajak. Mereka selalu dibebankan pajak tinggi untuk hal-hal privat yang kini barangkali dianggap nyeleneh.

Benny G. Setiono dalam Tionghoa dalam Pusaran Politik (2008) menceritakan, mereka dipungut pajak kepala dan kuku. Jika tak mau membayar, akan didenda 25 gulden atau diganti hukuman penjara 25 gulden. 

Meski Qiu terus mencekik lewat berbagai macam kebijakan, warga tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa mengikuti aturan tersebut dengan segala keluh kesal. 

Sampai akhirnya, “balas dendam” pun terjadi saat Qiu meninggal pada Juli 1721. Pada umumnya, orang meninggal akan diantar dari rumah duka hingga ke liang lahat. Apalagi, jika orang yang meninggal berprofesi sebagai pejabat dan orang terkenal. 

Namun, Qiu tak mengalami hal demikian. Tak ada satupun warga bersedia mengantar dan menggotong peti matinya ke tempat peristirahatan terakhir. Sebab warga masih teringat kebijakan Qiu yang menyusahkan semasa hidup.

“Alhasil, peti mati berisi jasad Qiu diletakkan begitu saja di tengah jalan karena tidak ada orang mau mengangkatnya sampai kuburan,” ungkap Leonard Blusse.

Keluarga lantas kebingungan. Bujuk rayu dilakukan agar warga mau melakukan pengantaran. Namun, semuanya berujung penolakan.

Sampai akhirnya, keluarga menyewa warga lokal untuk mengusung peti Qiu ke kuburan. Meski sudah dikubur, warga tetap tak bisa melupakan tindakan Qiu yang menyusahkan rakyat. 

Tekanan Jual Asing Mulai Mereda, Siap Serok Saham Diskon?

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tekanan jual oleh asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut, tetapi sudah mulai terlihat mereda yang kemudian ditandai dengan pergerakan IHSG yang mulai sideways.

Arus keluar dana asing yang deras terus terjadi sejak pekan terakhir Oktober lalu, jika diakumulasi dalam sebulan net foreign sell mencapai Rp15,04 triliun di keseluruhan pasar, rinciannya Rp16,09 triliun dari pasar reguler, sementara masih ada net foreign buy di pasar nego dan tunai sebesar Rp1,05 triliun.

Sikap asing yang terus kabur dari pasar RI ini kemudian membuat IHSG ikut terpuruk. Dalam sebulan indeks keseluruhan emiten di bursa ini telah anjlok nyaris 7%.

Tekanan Asing Mereda, IHSG Potensial Rebound?

Meski begitu, jika melihat beberapa hari terakhir, pergerakan IHSG sudah mulai terkonsolidasi meski asing masih terus kabur.

Grafik tersebut menunjukkan pola divergensi ketika IHSG mulai bergerak sideways yang menunjukkan bahwa tekanan jual oleh asing sudah mereda. Biasanya, ketika nanti asing sudah kembali net buy, potensial untuk IHSG rebound kian meningkat.

Sebagai pelaku pasar, dalam jangka pendek bisa mencermati support terdekat di 7041 sebagai area pelemahan terdekat yang memungkinkan terjadi rebound.

Dengan kondisi IHSG yang sudah mendekati support diikuti tekanan jual asing yang mereda, ini menunjukkan bahwa sebenarnya peluang untuk mulai membeli saham sebagai investasi sudah tiba.

Peluang saat ini jika diibatkan seperti petuah dari Warren Buffet yang mengatakan “Be greedy when others are fearful”.

Lantas, kita harus investasi mulai darimana?

Dalam kondisi IHSG yang sedang terkoreksi saat ini, sebenarnya sudah mulai banyak saham-saham big caps dengan fundamental cukup baik yang terdiskon. Contohnya sebagai berikut :

Kita memang tidak tahu kapan bottom market akan tercapai, tetapi tidak ada salah-nya mencicil beli sebagai strategi investasi jangka panjang.

Namun, perlu dicatat juga bahwa setiap saham yang kita beli haruslah kita pahami bagaimana bisnisnya dan kinerja fundamental, serta lebih baik lagi dikombinasi dengan analisis teknikal agar kita mendapat harga di level yang optimal untuk mendapatkan keuntungan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Solusi Foto WhatsApp Hilang dari Galeri HP, Ternyata Mudah

The WhatsApp messaging application is seen on a phone screen August 3, 2017. REUTERS/Thomas White/File Photo

Foto WhatsApp biasanya tersimpan otomatis ke galeri HP. Jika memilih opsi simpan manual, semestinya foto yang dipilih juga akan tertera di galeri HP.

Sayangnya, foto WhatsApp yang menyimpan memori berharga kerap hilang di galeri HP. Penyebabnya beragam, misalnya ada masalah koneksi internet, hingga pengaturan tertentu pada fitur WhatsApp.

Selain itu, memori penyimpanan HP sudah penuh untuk menampung lebih banyak file lagi juga bisa menyebabkan foto WhatsApp hilang dari galeri.

Anda bisa langsung memperbaiki masalah ini dengan sangat mudah. Berikut caranya dirangkum dari LifeWire, Selasa (19/11/2024):

1. Periksa Folder yang Benar

Ingat file yang diunduh dari WhatsApp tak akan masuk ke folder Download atau Gambar. Foto yang disimpan akan masuk ke folder WhatsApp yang berada di penyimpanan internal untuk pengguna Android dan iOS berada di Album Saya.

Anda bisa memastikan foto tersimpan di galeri HP dengan mengaktifkan fitur auto save. Ini akan menyimpan seluruh file yang dikirim ke WhatsApp masuk ke dalam penyimpanan ponsel.

Berikut caranya mengaktifkannya:

  • Buka menu Settings di WhatsApp
  • Klik Penyimpanan dan Data
  • Selanjutnya aktifkan pengunduhan foto

3. Cek Jaringan

Masalah lainnya adalah terkait jaringan internet. Misalnya kita menggunakan jaringan 3G hingga 5G padahal unduhan yang diatur hanya boleh menggunakan Wifi, begitu juga sebaliknya.

4. Bersihkan Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan yang penuh tak akan bisa menampung lagi unduhan media dari WhatsApp. Jadi bersihkan dan beri ruang lagi untuk menyimpan file baru.

Jika Anda menggunakan SD Card, periksa juga apakah rusak karena ini bisa mencegah aplikasi menyimpan data ke dalamnya. Jangan lupa matikan mode read-only pada SD Card karena mode ini mencegah data baru ditulis ke dalam kartu memori.

5. Atur Zona Waktu

Waktu yang tidak sesuai dengan zona waktu yang ditetapkan akan membuat WhatsApp menonaktifkan unduhan file. Anda bisa mengatur perangkat untuk mendeteksi waktu yang tepat secara otomatis atau mengubahnya secara manual.

Nah, itu dia solusi foto WhatsApp hilang di galeri HP. Semoga bermanfaat!

Gak Nyangka! Karbon RI Laku Sampai ke Luar Negeri, Ini Pembelinya

Negara dengan produksi carbon dioksida terbesar di dunia

Indonesia mulai serius memasuki pasar karbon internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari upaya Indonesia menawarkan kredit karbon kepada sejumlah negara.

Ketua Delegasi Indonesia untuk COP 29, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa Indonesia kini mampu menawarkan kredit karbon hingga 577 juta ton, dengan sebagian besar sudah diverifikasi dan siap dipasarkan.

“30 juta ton sudah dibeli oleh pemerintah Norwegia. Sementara pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), termasuk AbuDhabi dan Dubai, mereka menawarkan mau beli lebih dari separuh, 287 juta kalau tidak salah,” kata Hashim saat diwawancara CNBC Indonesia di sela rangkaian acara COP29 di Baku, Azerbaijan, dikutip Selasa (19/11/2024)

Menurut Hashim, potensi besar ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim, akan tetapi juga menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan.

“Ini suatu kemajuan, suatu aset baru. Pemerintah Indonesia bisa dapat penerimaan negara yang luar biasa dari karbon dan saya dengar dalam beberapa bulan ini akan tambahan 600 juta lagi,” ujarnya.

Hashim membeberkan dari kredit karbon ini, pemerintah Indonesia berpeluang mendapatkan penerimaan negara yang luar biasa. Setidaknya, jika 1 ton karbon bernilai minimal US$ 10, maka Indonesia berpotensi meraup lebih dari US$ 10 miliar pada tahun depan.

So kita bisa dapat, ya saya kira bisa dapat dengan negosiasi, kita bisa dapat lebih dari 10 miliar dolar, mungkin tahun depan, dari penerimaan, dari penjualan kredit karbon,” kata Hashim.

Pasar Tunggu Keputusan BI, Dolar AS Turun ke Rp 15.825

Money changer DolarAsia di kawasan Jalan Melawai Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Rupiah melanjutkan penguatan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian pelaku pasar terkait rilis kebijakan suku bunga Bank Sentral Indonesia dan China pada esok hari (20/11/2024).

Melansir data Refinitiv, pada penutupan Selasa (19/11/2024) rupiah berhasil menguat hingga 0,13% berada di level Rp15.825/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.835/US$ hingga Rp15.780/US$.

Sejalan dengan rupiah, Indeks Dolar AS (DXY) ikut menguat hingga 0,04% tepat pukul 15.00 di posisi 106,323.

Penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen penting yang menjadi perhatian pelaku pasar, yakni rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung hingga Rabu (20/11/2024).

Dalam rapat ini, akan diumumkan keputusan terkait suku bunga acuan BI untuk periode November 2024, disertai dengan rilis suku bunga deposit facility dan lending facility.

Menurut konsensus CNBC Indonesia yang melibatkan 17 lembaga atau institusi, sebagian besar memproyeksikan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Namun, delapan lembaga lainnya memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6%. Sebelumnya, pada Oktober 2024, BI tetap menahan suku bunga acuan di angka 6%, dengan rincian suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan lending facility sebesar 6,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan tersebut konsisten dengan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam target 2,5% pada 2024-2025, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Fokus kebijakan moneter saat ini juga diarahkan pada stabilitas nilai tukar akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Namun, pandangan pasar terkait keputusan RDG BI kali ini terbelah. Sebagian pihak memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,75%, sementara yang lain memperkirakan suku bunga tetap di level 6%.

Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar, memprediksi BI tidak akan menurunkan suku bunga pada November.

Pandangan serupa disampaikan oleh Head of Equity Research Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, yang menyebutkan BI kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga di tengah penguatan dolar AS belakangan ini.

Putera juga menambahkan bahwa Desember biasanya menjadi bulan dengan pelemahan musiman dolar AS, di mana indeks dolar (DXY) menunjukkan penurunan rata-rata sebesar 1,3% setiap Desember sejak 2017.

Sementara itu, sekitar separuh pelaku pasar memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps untuk mendorong perekonomian domestik, terlebih setelah The Fed lebih dahulu menurunkan suku bunganya pada awal November.

Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas, Fikri Permana, juga menilai BI perlu memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan biaya dana.

Di sisi lain, kebijakan suku bunga bank sentral China juga menjadi perhatian, karena akan diumumkan pada hari yang sama dengan RDG BI.

Pasar memperkirakan China akan mempertahankan Loan Prime Rate (LPR) untuk tenor satu tahun di 3,1% dan tenor lima tahun di 3,6%, setelah sebelumnya menurunkan dari 3,35% dan 3,85%.

Kabut Beracun Selimuti Negeri, Pemerintah Hentikan Sekolah Tatap Muka

Suasana saat polusi kabut asap di New Delhi, India, Rabu (13/11/2024). (AP Photo)

Pemerintah kota New Delhi, India, mulai hari ini, Senin (18/11/2024), menghentikan kegiatan sekolah secara tatap muka dan menggantinya dengan kelas daring menyusul krisis kesehatan yang makin parah akibat kabut asap beracun yang menyelimuti kota dengan lebih dari 30 juta penduduk tersebut.

Pada Minggu malam, tingkat PM2.5-partikel berbahaya penyebab kanker yang dapat masuk ke aliran darah melalui paru-paru-tercatat 57 kali lebih tinggi dari batas harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pagi berikutnya, konsentrasi PM2.5 masih 39 kali di atas ambang batas, dengan udara yang dipenuhi bau menyengat dan pemandangan kota tertutup kabut kelabu pekat.

Setiap tahun, New Delhi menghadapi kabut asap tebal, terutama disebabkan oleh pembakaran jerami oleh petani di wilayah sekitarnya untuk membersihkan lahan, ditambah dengan emisi pabrik dan kendaraan bermotor. Dalam pernyataan pada Minggu malam, Kepala Menteri Atishi menyebut bahwa kegiatan kelas fisik dihentikan untuk semua siswa kecuali kelas 10 dan 12.

“Langkah ini diambil untuk mencegah kondisi kualitas udara memburuk lebih lanjut,” ujarnya, dilansir AFP.

Otoritas juga berharap kebijakan ini dapat mengurangi volume lalu lintas secara signifikan.

Selain menutup sekolah dasar sejak Kamis, pemerintah telah memberlakukan sejumlah pembatasan tambahan, termasuk pembatasan truk berbahan bakar diesel dan penghentian sementara kegiatan konstruksi.

Warga lanjut usia, anak-anak, serta mereka yang memiliki masalah paru-paru atau jantung dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah sebanyak mungkin.

Meskipun berbagai langkah diambil, banyak warga New Delhi tidak mampu membeli alat penyaring udara atau memiliki rumah yang dapat sepenuhnya melindungi mereka dari polusi. Kondisi ini memperburuk dampak kesehatan, dengan ribuan kematian dini setiap tahunnya dikaitkan dengan udara yang tercemar.

Fenomena kabut asap di New Delhi biasanya berlangsung dari pertengahan Oktober hingga setidaknya Januari. Suhu dingin dan angin yang bergerak lambat memperburuk situasi dengan menjebak polutan mematikan di udara.

Bulan lalu, Mahkamah Agung India menetapkan bahwa udara bersih adalah hak asasi manusia yang mendasar. Pemerintah pusat dan otoritas negara bagian diperintahkan untuk segera mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.