Timah (TINS) Cetak Laba Bersih Rp 909 M, Terbang 1.139% di Q3 2024

An employee works next to molten iron at a steel mill of Dongbei Special Steel in Dalian, Liaoning province, China July 17, 2018. REUTERS/Stringer  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.

Emiten tambang timah PT Timah Tbk. (TINS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp909 miliar pada kuartal III-2024. Perolehan itu melesat 1.139% secara tahunan (yoy), dan membalikkan rugi bersih Rp87 miliar pada periode yang sama setahun yang lalu.

Kinerja bottom line yang positif itu tidak terlepas dari kinerja top line yang juga tercatat tumbuh 29% yoy menjadi Rp8,25 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, dari sebelumnya Rp6,37 triliun. Perolehan ini ditorehkan di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15% dari US$27.017 per metrik ton di kuartal III-2023 menjadi US$31.183 per metrik ton di kuartal III-2024.

Di sisi lain, harga pokok pendapatan TINS naik sebesar 4,5% dari Rp5,79 triliun di kuartal III-2023 menjadi Rp6,05 triliun di kuartal III-2024. Sehingga Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,08 triliun atau 194% dari kuartal III-2023.

Sementara itu, nilai aset Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun ini turun 0,3% menjadi Rp12,82 triliun dari Rp 12,85 triliun pada posisi aset akhir tahun 2023. Sementara, posisi liabilitas Perseroan turun 14,8% sebesar Rp5,63 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt (IBD).

Posisi ekuitas sebesar Rp7,18 triliun, naik 15,1% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.

Di samping itu, TINS juga menunjukkan rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 76,0%, Current Ratio sebesar 249,0%, Debt to Asset Ratio sebesar 44,0%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 78,4%.

Dalam meningkatkan kinerja keuangan, TINS melakukan reprofiling pinjaman dan refinancing pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang lebih kompetitif serta telah menurunkan Interest Bearing Debt sebesar Rp 1,4 triliun dari Rp 3,5 triliun di akhir tahun 2023 menjadi Rp 2,1 triliun di September 2024. Hal ini berdampak pada peningkatan kesehatan rasio keuangan perusahaan pelat merah itu.

Jangan Salah Kaprah, Ini 3 Perbedaan Frugal Living vs Pelit

Ilustrasi Menabung (Image by USA-Reiseblogger from Pixabay(

Mengelola keuangan seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebutuhan hidup hingga tuntutan gaya hidup.

Salah satu tren mengelola keuangan yang banyak diikuti orang adalah frugal living. Tren frugal living cenderung menghindari pemborosan, membandingkan harga sebelum membeli, dan mengutamakan nilai dari setiap pembelian.

Sejumlah triliuner dunia, seperti Warren Buffett, bahkan disebut masih menjalankan frugal living meski sudah kaya raya. Kendati demikian masih banyak orang yang menganggap bahwa bahwa frugal living serupa dengan pelit. Kenyataannya, pelit dan frugal adalah gaya hidup yang berbeda.

Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI), frugal living adalah konsep ketika seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran, penuh pertimbangan, dan disertai strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan.

Bila mengacu pada definisi tersebut, seseorang yang ingin menerapkan frugal living harus memahami tujuan keuangan di masa depan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan demikian, frugal living dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk mencapai target-target di masa depan yang sudah direncanakan.

Lantas, apa perbedaan frugal living dan pelit?

1. Mempertimbangkan Kualitas dan Harga

Saat ingin membeli sebuah barang, pelaku frugal living tidak hanya mempertimbangkan harga tetapi juga nilai dan kualitas barang. Jika suatu barang dinilai sepadan dengan harga, pelaku frugal living akan tetap membeli barang tersebut dan menggunakannya semaksimal mungkin agar tahan lama.

Sementara itu, orang pelit cenderung membeli barang murah atau gratis tanpa mempertimbangkan kualitas. Orang pelit menganggap, tidak masalah membeli barang semurah mungkin selama memiliki fungsi yang sama dengan barang mahal.

“Orang pelit cenderung membeli barang yang murah, meskipun kualitasnya rendah dan mudah rusak. Sementara orang hemat (frugal living) cenderung membayar harga penuh untuk barang berkualitas tinggi, tetapi digunakan hingga bertahun-tahun,” tulis Four Pillar Freedom, dikutip Jumat (25/8/2023).

2. Mempertimbangan Pengeluaran

Saat mengeluarkan uang, penganut frugal living tetap mau mengeluarkan uang ketika benar-benar dibutuhkan, sedangkan orang pelit tidak ingin mengeluarkan uang sama sekali.

Sebagai contoh, Four Pillar Freedom menggambarkan perbedaan tindakan antara orang hemat dan pelit ketika diajak makan di luar oleh keluarga, sahabat, atau teman.

Orang pelit cenderung menolak mentah-mentah ajakan untuk makan di luar, meskipun di restoran murah. Mereka lebih memilih untuk makan di rumah dan rela kehilangan waktu atau momen berkualitas bersama keluarga, sahabat, atau teman daripada harus mengeluarkan uang.

Sementara itu, pelaku frugal living masih mau menerima ajakan makan di luar untuk sesekali atau selama masih di dalam batas wajar.

Biasanya, mereka akan makan di luar ketika ada waktu atau momen tertentu bersama keluarga, sahabat, atau teman; penghargaan diri; atau bersosialisasi.

3. Mengeluarkan Uang untuk Berbagi

Perbedaan terakhir antara frugal living dan pelit adalah ketika memberi hadiah atau oleh-oleh untuk orang terdekat. Orang dengan gaya hidup hemat akan membelikan barang berkualitas sesuai budget sebagai hadiah atau oleh-oleh.

Sementara itu, menurut A Dime Saved, orang pelit akan membeli barang mahal untuk diri sendiri dan membeli barang murah untuk orang lain.

Cekik Rakyat Lewat Pajak, Pejabat VOC Kena ‘Azab’ Tak Terduga

VOC

Kehidupan pada masa kolonial ratusan tahun lalu bisa memberikan pelajaran penting bagaimana para pejabat seharusnya bertindak dan memikirkan konsekuensi balasan dari warga. 

Sejarah mencatat dahulu ada pejabat era VOC yang bernasib tragis. Semasa hidup, dia kerap menyengsarakan rakyat lewat mekanisme pajak. Timbul rasa benci dari rakyat. Sampai saat pejabat itu meninggal, warga ogah menggotong jasadnya ke kuburan dan membiarkannya begitu saja di tengah jalan. 

Bagaimana Kisahnya?

Nama pejabat yang dimaksud adalah Qiu Zuguan. Namanya memang masih kalah sohor dengan Gubernur Jenderal. Namun, dia punya jabatan tak kalah mentereng karena berurusan dengan rakyat luas, yakni kepala lembaga Boedelkalmer.

Pada masa VOC, Boedelkalmer adalah lembaga yang mengurusi harta peninggalan orang-orang China di Indonesia. Kala itu, banyak orang China pulang kampung ke negara asal yang mengikutsertakan aset-asetnya. 

Qiu Zuguan ditugaskan untuk menarik pajak dari aset yang dibawa mereka. Selain itu, dia juga ditugaskan untuk mengurus ahli waris dan peninggalan aset mereka di Batavia.

Sejarawan Lenonard Blusse dalam The Chinese Annals of Batavia (2018) menceritakan, sejak menjabat dari tahun 1715, Qiu kerap menyusahkan rakyat lewat berbagai macam kebijakan, salah satunya penarikan pajak.

Segala hal yang dilakukan orang, Qiu bakal kenakan pajak. Misalkan, pajak perkawinan. Orang-orang China di Batavia yang hendak mengadakan upacara perkawinan harus ditarik pajaknya oleh Boeldelkalmer.

Alhasil, para pengantin dan keluarga harus keluar uang lebih yang menambah beban. Lebih parah lagi, ketika orang Belanda, China, atau pribumi meninggal, mereka dikenakan biaya tambahan dari Qiu.

Biaya tersebut untuk membeli sertifikat kematian. Bisa dibayangkan, rakyat yang sedang dilanda duka tetap diperas oleh pemerintah lewat pembelian sertifikat kematian. Semua ini lantas membuat Qiu jadi objek kebencian masyarakat, khususnya orang China. 

Sebagai wawasan, semasa VOC eksis, orang China jadi sasaran utama pajak. Mereka selalu dibebankan pajak tinggi untuk hal-hal privat yang kini barangkali dianggap nyeleneh.

Benny G. Setiono dalam Tionghoa dalam Pusaran Politik (2008) menceritakan, mereka dipungut pajak kepala dan kuku. Jika tak mau membayar, akan didenda 25 gulden atau diganti hukuman penjara 25 gulden. 

Meski Qiu terus mencekik lewat berbagai macam kebijakan, warga tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa mengikuti aturan tersebut dengan segala keluh kesal. 

Sampai akhirnya, “balas dendam” pun terjadi saat Qiu meninggal pada Juli 1721. Pada umumnya, orang meninggal akan diantar dari rumah duka hingga ke liang lahat. Apalagi, jika orang yang meninggal berprofesi sebagai pejabat dan orang terkenal. 

Namun, Qiu tak mengalami hal demikian. Tak ada satupun warga bersedia mengantar dan menggotong peti matinya ke tempat peristirahatan terakhir. Sebab warga masih teringat kebijakan Qiu yang menyusahkan semasa hidup.

“Alhasil, peti mati berisi jasad Qiu diletakkan begitu saja di tengah jalan karena tidak ada orang mau mengangkatnya sampai kuburan,” ungkap Leonard Blusse.

Keluarga lantas kebingungan. Bujuk rayu dilakukan agar warga mau melakukan pengantaran. Namun, semuanya berujung penolakan.

Sampai akhirnya, keluarga menyewa warga lokal untuk mengusung peti Qiu ke kuburan. Meski sudah dikubur, warga tetap tak bisa melupakan tindakan Qiu yang menyusahkan rakyat. 

Tekanan Jual Asing Mulai Mereda, Siap Serok Saham Diskon?

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tekanan jual oleh asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut, tetapi sudah mulai terlihat mereda yang kemudian ditandai dengan pergerakan IHSG yang mulai sideways.

Arus keluar dana asing yang deras terus terjadi sejak pekan terakhir Oktober lalu, jika diakumulasi dalam sebulan net foreign sell mencapai Rp15,04 triliun di keseluruhan pasar, rinciannya Rp16,09 triliun dari pasar reguler, sementara masih ada net foreign buy di pasar nego dan tunai sebesar Rp1,05 triliun.

Sikap asing yang terus kabur dari pasar RI ini kemudian membuat IHSG ikut terpuruk. Dalam sebulan indeks keseluruhan emiten di bursa ini telah anjlok nyaris 7%.

Tekanan Asing Mereda, IHSG Potensial Rebound?

Meski begitu, jika melihat beberapa hari terakhir, pergerakan IHSG sudah mulai terkonsolidasi meski asing masih terus kabur.

Grafik tersebut menunjukkan pola divergensi ketika IHSG mulai bergerak sideways yang menunjukkan bahwa tekanan jual oleh asing sudah mereda. Biasanya, ketika nanti asing sudah kembali net buy, potensial untuk IHSG rebound kian meningkat.

Sebagai pelaku pasar, dalam jangka pendek bisa mencermati support terdekat di 7041 sebagai area pelemahan terdekat yang memungkinkan terjadi rebound.

Dengan kondisi IHSG yang sudah mendekati support diikuti tekanan jual asing yang mereda, ini menunjukkan bahwa sebenarnya peluang untuk mulai membeli saham sebagai investasi sudah tiba.

Peluang saat ini jika diibatkan seperti petuah dari Warren Buffet yang mengatakan “Be greedy when others are fearful”.

Lantas, kita harus investasi mulai darimana?

Dalam kondisi IHSG yang sedang terkoreksi saat ini, sebenarnya sudah mulai banyak saham-saham big caps dengan fundamental cukup baik yang terdiskon. Contohnya sebagai berikut :

Kita memang tidak tahu kapan bottom market akan tercapai, tetapi tidak ada salah-nya mencicil beli sebagai strategi investasi jangka panjang.

Namun, perlu dicatat juga bahwa setiap saham yang kita beli haruslah kita pahami bagaimana bisnisnya dan kinerja fundamental, serta lebih baik lagi dikombinasi dengan analisis teknikal agar kita mendapat harga di level yang optimal untuk mendapatkan keuntungan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Solusi Foto WhatsApp Hilang dari Galeri HP, Ternyata Mudah

The WhatsApp messaging application is seen on a phone screen August 3, 2017. REUTERS/Thomas White/File Photo

Foto WhatsApp biasanya tersimpan otomatis ke galeri HP. Jika memilih opsi simpan manual, semestinya foto yang dipilih juga akan tertera di galeri HP.

Sayangnya, foto WhatsApp yang menyimpan memori berharga kerap hilang di galeri HP. Penyebabnya beragam, misalnya ada masalah koneksi internet, hingga pengaturan tertentu pada fitur WhatsApp.

Selain itu, memori penyimpanan HP sudah penuh untuk menampung lebih banyak file lagi juga bisa menyebabkan foto WhatsApp hilang dari galeri.

Anda bisa langsung memperbaiki masalah ini dengan sangat mudah. Berikut caranya dirangkum dari LifeWire, Selasa (19/11/2024):

1. Periksa Folder yang Benar

Ingat file yang diunduh dari WhatsApp tak akan masuk ke folder Download atau Gambar. Foto yang disimpan akan masuk ke folder WhatsApp yang berada di penyimpanan internal untuk pengguna Android dan iOS berada di Album Saya.

Anda bisa memastikan foto tersimpan di galeri HP dengan mengaktifkan fitur auto save. Ini akan menyimpan seluruh file yang dikirim ke WhatsApp masuk ke dalam penyimpanan ponsel.

Berikut caranya mengaktifkannya:

  • Buka menu Settings di WhatsApp
  • Klik Penyimpanan dan Data
  • Selanjutnya aktifkan pengunduhan foto

3. Cek Jaringan

Masalah lainnya adalah terkait jaringan internet. Misalnya kita menggunakan jaringan 3G hingga 5G padahal unduhan yang diatur hanya boleh menggunakan Wifi, begitu juga sebaliknya.

4. Bersihkan Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan yang penuh tak akan bisa menampung lagi unduhan media dari WhatsApp. Jadi bersihkan dan beri ruang lagi untuk menyimpan file baru.

Jika Anda menggunakan SD Card, periksa juga apakah rusak karena ini bisa mencegah aplikasi menyimpan data ke dalamnya. Jangan lupa matikan mode read-only pada SD Card karena mode ini mencegah data baru ditulis ke dalam kartu memori.

5. Atur Zona Waktu

Waktu yang tidak sesuai dengan zona waktu yang ditetapkan akan membuat WhatsApp menonaktifkan unduhan file. Anda bisa mengatur perangkat untuk mendeteksi waktu yang tepat secara otomatis atau mengubahnya secara manual.

Nah, itu dia solusi foto WhatsApp hilang di galeri HP. Semoga bermanfaat!

Gak Nyangka! Karbon RI Laku Sampai ke Luar Negeri, Ini Pembelinya

Negara dengan produksi carbon dioksida terbesar di dunia

Indonesia mulai serius memasuki pasar karbon internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari upaya Indonesia menawarkan kredit karbon kepada sejumlah negara.

Ketua Delegasi Indonesia untuk COP 29, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa Indonesia kini mampu menawarkan kredit karbon hingga 577 juta ton, dengan sebagian besar sudah diverifikasi dan siap dipasarkan.

“30 juta ton sudah dibeli oleh pemerintah Norwegia. Sementara pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), termasuk AbuDhabi dan Dubai, mereka menawarkan mau beli lebih dari separuh, 287 juta kalau tidak salah,” kata Hashim saat diwawancara CNBC Indonesia di sela rangkaian acara COP29 di Baku, Azerbaijan, dikutip Selasa (19/11/2024)

Menurut Hashim, potensi besar ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim, akan tetapi juga menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan.

“Ini suatu kemajuan, suatu aset baru. Pemerintah Indonesia bisa dapat penerimaan negara yang luar biasa dari karbon dan saya dengar dalam beberapa bulan ini akan tambahan 600 juta lagi,” ujarnya.

Hashim membeberkan dari kredit karbon ini, pemerintah Indonesia berpeluang mendapatkan penerimaan negara yang luar biasa. Setidaknya, jika 1 ton karbon bernilai minimal US$ 10, maka Indonesia berpotensi meraup lebih dari US$ 10 miliar pada tahun depan.

So kita bisa dapat, ya saya kira bisa dapat dengan negosiasi, kita bisa dapat lebih dari 10 miliar dolar, mungkin tahun depan, dari penerimaan, dari penjualan kredit karbon,” kata Hashim.

Pasar Tunggu Keputusan BI, Dolar AS Turun ke Rp 15.825

Money changer DolarAsia di kawasan Jalan Melawai Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Rupiah melanjutkan penguatan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian pelaku pasar terkait rilis kebijakan suku bunga Bank Sentral Indonesia dan China pada esok hari (20/11/2024).

Melansir data Refinitiv, pada penutupan Selasa (19/11/2024) rupiah berhasil menguat hingga 0,13% berada di level Rp15.825/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.835/US$ hingga Rp15.780/US$.

Sejalan dengan rupiah, Indeks Dolar AS (DXY) ikut menguat hingga 0,04% tepat pukul 15.00 di posisi 106,323.

Penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen penting yang menjadi perhatian pelaku pasar, yakni rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung hingga Rabu (20/11/2024).

Dalam rapat ini, akan diumumkan keputusan terkait suku bunga acuan BI untuk periode November 2024, disertai dengan rilis suku bunga deposit facility dan lending facility.

Menurut konsensus CNBC Indonesia yang melibatkan 17 lembaga atau institusi, sebagian besar memproyeksikan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Namun, delapan lembaga lainnya memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6%. Sebelumnya, pada Oktober 2024, BI tetap menahan suku bunga acuan di angka 6%, dengan rincian suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan lending facility sebesar 6,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan tersebut konsisten dengan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam target 2,5% pada 2024-2025, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Fokus kebijakan moneter saat ini juga diarahkan pada stabilitas nilai tukar akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Namun, pandangan pasar terkait keputusan RDG BI kali ini terbelah. Sebagian pihak memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,75%, sementara yang lain memperkirakan suku bunga tetap di level 6%.

Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar, memprediksi BI tidak akan menurunkan suku bunga pada November.

Pandangan serupa disampaikan oleh Head of Equity Research Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, yang menyebutkan BI kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga di tengah penguatan dolar AS belakangan ini.

Putera juga menambahkan bahwa Desember biasanya menjadi bulan dengan pelemahan musiman dolar AS, di mana indeks dolar (DXY) menunjukkan penurunan rata-rata sebesar 1,3% setiap Desember sejak 2017.

Sementara itu, sekitar separuh pelaku pasar memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps untuk mendorong perekonomian domestik, terlebih setelah The Fed lebih dahulu menurunkan suku bunganya pada awal November.

Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas, Fikri Permana, juga menilai BI perlu memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan biaya dana.

Di sisi lain, kebijakan suku bunga bank sentral China juga menjadi perhatian, karena akan diumumkan pada hari yang sama dengan RDG BI.

Pasar memperkirakan China akan mempertahankan Loan Prime Rate (LPR) untuk tenor satu tahun di 3,1% dan tenor lima tahun di 3,6%, setelah sebelumnya menurunkan dari 3,35% dan 3,85%.

Kabut Beracun Selimuti Negeri, Pemerintah Hentikan Sekolah Tatap Muka

Suasana saat polusi kabut asap di New Delhi, India, Rabu (13/11/2024). (AP Photo)

Pemerintah kota New Delhi, India, mulai hari ini, Senin (18/11/2024), menghentikan kegiatan sekolah secara tatap muka dan menggantinya dengan kelas daring menyusul krisis kesehatan yang makin parah akibat kabut asap beracun yang menyelimuti kota dengan lebih dari 30 juta penduduk tersebut.

Pada Minggu malam, tingkat PM2.5-partikel berbahaya penyebab kanker yang dapat masuk ke aliran darah melalui paru-paru-tercatat 57 kali lebih tinggi dari batas harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pagi berikutnya, konsentrasi PM2.5 masih 39 kali di atas ambang batas, dengan udara yang dipenuhi bau menyengat dan pemandangan kota tertutup kabut kelabu pekat.

Setiap tahun, New Delhi menghadapi kabut asap tebal, terutama disebabkan oleh pembakaran jerami oleh petani di wilayah sekitarnya untuk membersihkan lahan, ditambah dengan emisi pabrik dan kendaraan bermotor. Dalam pernyataan pada Minggu malam, Kepala Menteri Atishi menyebut bahwa kegiatan kelas fisik dihentikan untuk semua siswa kecuali kelas 10 dan 12.

“Langkah ini diambil untuk mencegah kondisi kualitas udara memburuk lebih lanjut,” ujarnya, dilansir AFP.

Otoritas juga berharap kebijakan ini dapat mengurangi volume lalu lintas secara signifikan.

Selain menutup sekolah dasar sejak Kamis, pemerintah telah memberlakukan sejumlah pembatasan tambahan, termasuk pembatasan truk berbahan bakar diesel dan penghentian sementara kegiatan konstruksi.

Warga lanjut usia, anak-anak, serta mereka yang memiliki masalah paru-paru atau jantung dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah sebanyak mungkin.

Meskipun berbagai langkah diambil, banyak warga New Delhi tidak mampu membeli alat penyaring udara atau memiliki rumah yang dapat sepenuhnya melindungi mereka dari polusi. Kondisi ini memperburuk dampak kesehatan, dengan ribuan kematian dini setiap tahunnya dikaitkan dengan udara yang tercemar.

Fenomena kabut asap di New Delhi biasanya berlangsung dari pertengahan Oktober hingga setidaknya Januari. Suhu dingin dan angin yang bergerak lambat memperburuk situasi dengan menjebak polutan mematikan di udara.

Bulan lalu, Mahkamah Agung India menetapkan bahwa udara bersih adalah hak asasi manusia yang mendasar. Pemerintah pusat dan otoritas negara bagian diperintahkan untuk segera mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.

Bantuan Beras 10 Kg Mau Habis, Kepala Badan Pangan Terbuka Bilang Gini

Bantuan pangan beras atau bansos beras di kawasan Jakarta, Senin (13/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berencana mengajukan agar program bantuan pangan berupa beras 10 kg dilanjutkan ke tahun 2025 nanti. Program bantuan pangan berupa 10 kg beras ini diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada April tahun 2023 lalu, menyasar sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Program.ini bertujuan meredam lonjakan harga beras yang terus berlanjut sejak akhir tahun 2022. Pemerintah kemudian menyasar keluarga berpendapatan rendah yang kesulitan akibat lonjakan harga beras.

Lalu bagaimana kelanjutan program bantuan beras 10 kg di era Presiden Prabowo Subianto? Mengingat, pemerintah akan mulai mencairkan sederet bantuan sosial (bansos) terakhir untuk tahun 2024 ini, termasuk bantuan beras 10 kg.

“Dari itu, nanti tahun 2025 kita usulkan karena masih sangat dibutuhkan bantuan pangan beras. Nanti bulan Januari-Februari kita sedang minta dianggarkan kembali. Misalnya ada perubahan data PBP pun kita akan ikuti, tentunya melalui koordinasi dengan Kemenko Pangan,” kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (18/11/2024).

Dia menjabarkan, kualitas program bantuan pangan beras tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Perum Bulog sesuai penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus ditingkatkan. Dengan begitu, program bantuan beras kian efektif, masif, dan produktif dalam memberikan dampak positif bagi Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Menurut Arief, implikasi bantuan beras turut mendukung pengendalian inflasi secara nasional dan aspek lainnya. Karena mampu menyentuh langsung ke masyarakat berpendapatan rendah.

“Bantuan pangan beras ini bukan hanya sekedar bantuan, tetapi ini merupakan intervensi pemerintah dalam menjaga inflasi dan juga terkait dengan daya beli. Inflasi kita secara tahunan membaik di 1,71 persen,” sebut Arief saat berikan arahan dalam ‘Pertemuan Evaluasi Bantuan Pangan Beras Tahun 2024’ di Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, dengan target inflasi nasional di kisaran angka 2,5 persen plus minus 1, ia optimis inflasi pangan juga dapat terkendali.

“Inflasi volatile food di 0,89 persen, ini angka yang baik. Oleh karena itu, saya mau mengucapkan terima kasih atas praktik baik program ini dan kita akan tutup tahun 2024 ini dengan bantuan pangan di bulan Desember,” tambahnya.

“BOS juga mencatat program ini memiliki andil yang memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024. Dengan sokongan beras pemerintah sejumlah 10 kilogram (kg) ke masing-masing PBP tiap bulannya, mampu menjadi penyangga ekonomi masyarakat miskin” ujarnya.

Dia menjelaskan. Penyediaan berupa beras 10 kg berkualitas baik per bulannya yang dikelola oleh Bulog dapat membantu sepertiga konsumsi beras suatu keluarga miskin.

“Menurut BPS, pada Maret 2024, rerata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang. Sementara rerata konsumsi beras per kapita dalam sebulan di tahun 2024 adalah 6,50 kg,”kata Arief.

“Dengan kata lain, rumah tangga miskin dalam sebulan setidaknya membutuhkan beras 31,07 kg. Dengan adanya sokongan beras dari bantuan pangan sejumlah 10 kg beras, maka sepertiga kebutuhan beras dalam sebulan telah terpenuhi, ” imbuh dia.

Arief menuturkan, program bantuan pangan beras 2 tahun terakhir ini adalah yang paling masif. an sesuai dengan apa yang direncanakan bersama-sama.

“Bulog pun mungkin merasakan 2 tahun ini yang paling menantang ya. Untuk itu, evaluasi ini akan menjadi bahan masukan konstruktif bagi kita semua dan tentunya ke depan, akan semakin baik lagi,” ujarnya.

Dia pun mengapresiasi perusahaan transporter karena telah mampu menjangkau ke pelosok negeri demi mensukseskan program bantuan beras ini.

“Kita kalau tak ada transporter juga sulit dan tolong untuk distribusi ke Papua, agar diperhatikan. Ini karena negara harus hadir untuk saudara-saudara kita di Papua. Mereka di sana juga harus mendapatkan, diberikan, dan disampaikan,” ucap Arief.

“Saya ingin sampaikan kepada bapak ibu semua bahwa kita mengerjakan ini juga merupakan suatu ibadah. Visi swasembada pangan dari Bapak Prabowo memang challenging dan tujuannya mulia sekali, agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara berdikari dari hasil keringat petani dalam negeri,” pungkasnya.

Diajak Makan Gultik Blok M, Manusia Rp 2.000 Triliun Bilang Begini

CEO Nvidia Jensen Huang makan Gulai Tikungan (gultik) di Jakarta. (Instagram/vikram_sinha)

Ada yang menarik dari kunjungan CEO Nvidia Jensen Huang ke Indonesia. Pria yang memiliki harta kekayaan US$125,9 triliun atau sekitar Rp 2.005 triliun tersebut menyempatkan diri mencicipi kuliner khas Indonesia.

Untuk pertama kalinya, Jensen menikmati hidangan kaki lima legendaris gulai tikungan (gultik) di Blok M, Jakarta Selatan. Ia ditemani CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha dan jurnalis Najwa Shihab.

Terpantau dari video yang diunggah Najwa di akun Instagram personalnya, Jensen mengenakan setelan kaos polos dan celana hitam. Najwa mula-mula bercerita bahwa ia dulu sekolah di area Blok M.

Najwa mengatakan ia kerap nongkrong dan makan gultik, sebab rasanya enak dan harganya murah.

Jensen lantas berujar, “aromanya sangat enak”.

Setelah dijelaskan bahwa gultik merupakan makanan dengan bahan dasar daging yang disiram kuah kental kaya rempah, Jensen lantas tak sabar mencobanya.

Ekspresi Jensen tampak antusias saat mencicipi gultik. “Ini sangat menakjubkan,” kata Huang dengan mata terbelalak.

Najwa, Vikram, dan Jensen kemudian duduk di kursi dan meja sekadarnya, seperti masyarakat umum yang menyantap gultik di Blok M.

Najwa bertanya apakah gultik terlalu pedas untuk Jensen. Awalnya, manusia Rp 2.005 triliun itu menampik. Namun, akhirnya ia berkeringat saking kepedasan, lalu disodorkan tisu oleh Najwa.

Ketiganya tampak akrab berbincang sambil menikmati gultik di siang hari yang cerah. Terpisah, Vikram juga membagikan momen tersebut di akun Instagram personalnya.

“Menikmati hidangan pinggir jalan Indonesia, gultik, sembari berdiskusi soal masa depan teknologi AI di Indonesia bersama Jensen Huang dan Najwa Shihab,” kata Vikram.

“Perbincangan ini membuat saya terinspirasi dengan potensi AI untuk membuka peluang tanpa batas demi masa depan negara,” ia menambahkan.

Sebagai informasi, kedatangan Jensen ke Indonesia untuk mengisi acara Indonesia AI Day 2024 yang digelar IOH di The Tribrata, pada Kamis (14/11) lalu.

Dalam kesempatan itu, Jensen mengemukakan pentingnya adopsi AI untuk memaksimalkan potensi seseorang dan menggenjot inovasi. Ia juga mengisi panel bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO GoTo Patrick Walujo.

Kadobet