
Wafatnya Paus Fransiskus pada hari ini, Senin (21/4/2025) memulai serangkaian tradisi berusia ratusan tahun dalam Gereja Katolik.
Tradisi tersebut akan akan mengarah pada pemilihan paus baru, sang pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Meskipun masih mengikuti pola klasik, ada beberapa perubahan yang dibawa oleh Paus Fransiskus sendiri.
Lalu, bagaimana proses panjang terpilihnya Paus? Berikut Langkah-langkahnya:
Sede Vacante – “Tahta Kosong”
- Masa di mana Tahta Suci (Takhta Santo Petrus) dianggap kosong.
- Tugas administratif diambil alih oleh Kardinal Camerlengo, yaitu Kevin Farrell (asal Irlandia-Amerika), yang ditunjuk Paus Fransiskus pada 2019.
- Camerlengo akan menyatakan wafatnya paus secara resmi (dulu dengan mengetuk dahi paus dengan palu perak).
- Ia juga akan menghancurkan Cincin Nelayan (Fisherman’s Ring) – simbol otoritas paus – sebagai penanda akhir masa kepausan.
Pemakaman Paus
- Pemakaman berlangsung antara hari ke-4 hingga ke-6 setelah wafat.
- Diikuti oleh sembilan hari masa berkabung, dikenal sebagaiĀ novemdiales.
- Tidak seperti para pendahulunya, Paus Fransiskus meminta dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di Basilika Santo Petrus.
- Jenazah akan dimakamkan dalam satu peti kayu berlapis seng, bukan tiga lapis peti seperti tradisi sebelumnya.
- Peti jenazah akan terbuka untuk penghormatan umat, tetapi tidak dipajang di atas singgasana seperti lazimnya.
Konklaf: Pemilihan Paus Baru
- Setelah masa duka, para kardinal akan mengadakan konklaf – pertemuan tertutup untuk memilih paus baru.
- Diikuti oleh kardinal berusia di bawah 80 tahun. Saat ini ada 135 kardinal pemilih, dengan 108 di antaranya ditunjuk oleh Paus Fransiskus.
- 53 dari Eropa
- 20 dari Amerika Utara
- 23 dari Asia
- 18 dari Afrika
- 17 dari Amerika Selatan
- 4 dari Oseania
- Konklaf digelar di Kapel Sistina, dijaga ketat dan penuh kerahasiaan.
- Tiap hari ada empat putaran pemungutan suara (2 pagi, 2 sore).
- Dibutuhkan dua pertiga suara untuk terpilih sebagai paus baru.
- Hasil pemungutan diumumkan lewat asap:
- Asap hitam = belum ada hasil
- Asap putih + lonceng Basilika Santo Petrus berbunyi = paus terpilih
Habemus Papam! – Kita Punya Paus Baru
- Paus terpilih akan dibawa ke “Ruang Air Mata” (Sala delle Lacrime), untuk menenangkan diri dan mengenakan jubah kepausan.
- Dekan Kardinal (saat ini Giovanni Battista Re) akan menanyakan:
- Apakah ia menerima pemilihan
- Nama apa yang ingin ia pakai
- Lalu para kardinal akan memberi penghormatan padanya.
- Paus baru akan muncul di balkon Loggia Basilika Santo Petrus, dan diumumkan ke dunia oleh Kardinal Diakon Senior:
“Habemus Papam!” (Kita punya Paus!)