Bosch di Ujung Tanduk, PHK-Potong Gaji Belasan Ribu Pekerja

Bosch IoT shuttle is pictured at the 2019 Frankfurt Motor Show (IAA) in Frankfurt, Germany. September 10, 2019. REUTERS/Wolfgang Rattay

Robert Bosch, perusahaan pemasok suku cadang mobil terbesar di dunia, mengumumkan pengurangan jam kerja dan gaji untuk sekitar 10.000 karyawan di Jerman. Langkah ini memperluas pengurangan yang sebelumnya diumumkan, selain pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan yang diumumkan pada akhir pekan lalu.

Dilansir Reuters, Senin (25/11/2024), Keputusan ini muncul di tengah tantangan besar yang dihadapi sektor otomotif Jerman, termasuk permintaan yang lemah dan persaingan dari produsen China yang menawarkan kendaraan dengan harga lebih murah.

Pada Jumat lalu, Bosch menyatakan akan mem-PHK hingga 5.550 karyawan. Selain itu, sehari sebelumnya, perusahaan mengumumkan pengurangan jam kerja bagi 450 staf di Jerman.

Menurut juru bicara Bosch, sebagian besar staf dengan kontrak kerja 38 hingga 40 jam per minggu akan dikurangi jam kerjanya menjadi 35 jam per minggu. Langkah ini dikonfirmasi oleh laporan kantor berita Jerman, dpa.

Tidak hanya Bosch, perlambatan dalam sektor otomotif Jerman juga mengguncang perusahaan besar lainnya seperti Volkswagen dan Mercedes-Benz.

Volkswagen tengah bersitegang dengan pekerjanya terkait rencana penutupan pabrik di Jerman. Sementara itu, Mercedes-Benz telah mengumumkan upaya pemangkasan biaya yang lebih agresif.

Langkah-langkah ini menunjukkan tekanan besar yang dihadapi industri otomotif Eropa dalam menyesuaikan diri dengan persaingan global dan peralihan ke kendaraan listrik.

Adapun Bosch, seperti banyak pemasok lainnya, berada di garis depan perubahan teknologi, tetapi transisi ke kendaraan listrik memerlukan investasi besar, sementara permintaan untuk kendaraan konvensional mulai menurun.

Hal ini memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi operasional agar tetap kompetitif.

Langkah-langkah ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk menyeimbangkan kebutuhan transformasi industri dan tekanan finansial yang dihadapi oleh sektor otomotif Jerman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*