Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah setelah pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 hanya mencapai 4,95% secara tahunan atau year on year (yoy). Catatan ini merupakan capaian pertumbuhan terendah dalam satu tahun terakhir.
Berdasarkan data Refinitiv pada Selasa (5/11/2024) pukul 12.46 WIB rupiah melemah 0,10% dibandingkan posisi sebelumnya menjadi Rp15.765/US$. Posisi ini adalah yang terendah sejak Agustus 2024 atau tiga bulan lalu.
Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi terendah yang terjadi dalam satu tahun terakhir ialah pada kuartal III-2023 yang sebesar 4,94%. Sedangkan kuartal IV-2023 mampu sebesar 5,04%, kuartal I-2024 sebesar 5,11%, dan kuartal II-2024 sebesar 5,05%.
“Secara yoy, ekonomi triwulan III-2024 tumbuh 4,95%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Amalia menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada kuartal III-2024 di bawah 5% itu merupakan disebabkan faktor musiman, yakni tren kuartal III selalu lebih rendah dari pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya.
“Ini sejalan dengan pola musiman,” ungkap Amalia, yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas.
Sementara itu, BPS juga melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang. Realisasi ini lebih rendah 0,39 juta orang dibandingkan periode Agustus 2023.
“Angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja dan menjadi pengangguran jumlahnya 7,47 juta orang,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024)
Amalia menyampaikan, penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 215,37 juta orang. Angkatan kerja sebanyak 152,11 juta orang. Dari jumlah tersebut yang bekerja sebanyak 144,64 juta orang.