
Timnas Bola Basket Putri Indonesia akan menghadapi Lebanon dalam laga krusial perebutan peringkat ketujuh FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A, Jumat (17/7), demi mempertahankan status mereka di Divisi A turnamen elite tingkat Asia tersebut.
Pertandingan penentuan ini menjadi satu-satunya peluang bagi skuad Srikandi Indonesia untuk tetap berada di kasta tertinggi kompetisi, setelah menelan tiga kekalahan beruntun di fase grup, termasuk kekalahan 62–95 dari Korea pada Rabu (16/7) di Shenzhen Sports Center, China.
Pelatih Timnas Putri Andrie Ekayana menyadari tantangan besar yang dihadapi timnya sepanjang fase grup, namun ia tetap menaruh harapan besar menjelang laga penentuan melawan Lebanon.
“Dengan modal dari tiga game awal ini, semoga bisa membantu kita menang melawan Lebanon dan bertahan di Divisi A,” kata Andrie Ekayana.
Indonesia berada di posisi juru kunci Grup A usai takluk dari China, Selandia Baru, dan Korea. Sementara Lebanon juga mengalami hasil serupa di Grup B, kalah dari Australia, Jepang, dan Filipina, sehingga kedua tim dipertemukan untuk menentukan siapa yang berhak bertahan di Divisi A.
Meski belum meraih kemenangan, performa para pemain Indonesia menunjukkan sejumlah potensi yang dapat menjadi bekal menghadapi Lebanon.
Kimberley Pierre-Louis menjadi top skorer saat melawan Korea dengan 16 poin dan 7 rebound, sementara Faizzatus Shoimah menambahkan 11 poin.
Secara peringkat dunia, kedua tim juga memiliki kekuatan yang relatif berimbang. Lebanon berada di peringkat ke-54 dunia sekaligus peringkat 8 Asia, sementara Indonesia menghuni posisi ke-57 dunia dan peringkat 9 Asia.
“Memang secara kelas, mereka di atas kita. Speed dan akurasinya luar biasa,” kata Andrie merujuk pada pertandingan terakhir menghadapi Korea.
Namun ia menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari tiga laga penyisihan untuk mempersiapkan strategi yang lebih matang menghadapi Lebanon.
Kemenangan atas Lebanon akan memastikan Indonesia tetap berkiprah di Divisi A pada edisi FIBA Women’s Asia Cup berikutnya, sekaligus menjaga konsistensi keikutsertaan di level tertinggi bola basket putri Asia. Sebaliknya, kekalahan akan membuat Indonesia harus turun ke Divisi B dan memulai kembali perjuangan dari kasta yang lebih rendah.