Sektor properti mendapat berkah dari perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100% sampai dengan akhir tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTN untuk pembelian rumah sebesar 100% diperpanjang hingga Desember 2024.
Dengan perubahan terbaru ini, maka Kementerian Keuangan akan mengeluarkan PMK baru. Sehingga, eksekusi penyerahan PPN DTP 100% nya bisa kembali bisa segera berlaku.
“Insentif PPN DTP ini diberikan sebesar 100% ini sampai dengan bulan Desember 2024. PMK nya akan disiapkan oleh Ibu Menteri Keuangan,” kata Airlangga di Gedung AA Maramis, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Airlangga mengatakan, kebijakan ini pun telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu. Tujuannya iala untuk kembali menggeliatkan konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah yang porsi kedua terbesar pengeluarannya adalah untuk membeli rumah.
“Khusus insentif pajak ini, atas persetujuan Bapak Presiden dalam rapat yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP untuk sektor perumahan,” ucap Airlangga.
Salah satu emiten properti yang potensi paling diuntungkan dari sentimen ini adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) karena memiliki persediaan siap pakai paling banyak, nilainya mencapai Rp1,5 triliun.
Setelah itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengikuti dengan nilai persediaan Rp1 triliun, kemudian PT Pakuwon Jati Tbk Tbk Rp900 miliar dan PT Summarecon Agung Tbk Rp500 miliar.
Selain dari sisi persediaan, CTRA juga terbilang unggul dari sisi marketing sales pada sepanjang Semester I/2024. Nilainya mencapai Rp6,08 triliun, setara 54,77% dari target 2024 dan berhasil naik 19% secara tahunan (yoy).
BSDE dan SMRA mengikuti dengan capaian marketing sales sama-sama 51% dari target tahun ini. BSDE mencatat nilai penjualan tersebut sebesar Rp4,8 triliun, sementara PWON sebanyak RpRp771 miliar.
Sementara SMRA mencatat capaian marketing sales dari target sebanyak 34%, nilainya setara Rp1,7 triliun.
Sektor properti selain diuntungkan dari sentimen insentif PPN 100% yang diperpanjang. Pada sisa tahun ini, mereka juga akan dapat berkah dari prospek penurunan suku bunga yang sudah semakin dekat.
Ketika suku bunga nantinya turun, minat pasar terhadap properti terutama pembiayaan dengan kredit akan membaik yang bisa jadi booster terhadap penjualan.
Namun, perlu diakui juga bahwa masih ada sejumlah tantangan bagi sektor properti di mana konsentrasi pembelian rumah yang mendapat insentif lebih pada kelas bawah, kemudian potensi penetapan suku bunga hipotek tetap kaku lantaran promosi bank yang cukup agresif, misalnya penetapan suku bunga yang tetap dalam jangka waktu beberapa tahun.