Jangan Salah Kaprah, Ini 3 Perbedaan Frugal Living vs Pelit

Ilustrasi Menabung (Image by USA-Reiseblogger from Pixabay(

Mengelola keuangan seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebutuhan hidup hingga tuntutan gaya hidup.

Salah satu tren mengelola keuangan yang banyak diikuti orang adalah frugal living. Tren frugal living cenderung menghindari pemborosan, membandingkan harga sebelum membeli, dan mengutamakan nilai dari setiap pembelian.

Sejumlah triliuner dunia, seperti Warren Buffett, bahkan disebut masih menjalankan frugal living meski sudah kaya raya. Kendati demikian masih banyak orang yang menganggap bahwa bahwa frugal living serupa dengan pelit. Kenyataannya, pelit dan frugal adalah gaya hidup yang berbeda.

Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI), frugal living adalah konsep ketika seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran, penuh pertimbangan, dan disertai strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan.

Bila mengacu pada definisi tersebut, seseorang yang ingin menerapkan frugal living harus memahami tujuan keuangan di masa depan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan demikian, frugal living dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk mencapai target-target di masa depan yang sudah direncanakan.

Lantas, apa perbedaan frugal living dan pelit?

1. Mempertimbangkan Kualitas dan Harga

Saat ingin membeli sebuah barang, pelaku frugal living tidak hanya mempertimbangkan harga tetapi juga nilai dan kualitas barang. Jika suatu barang dinilai sepadan dengan harga, pelaku frugal living akan tetap membeli barang tersebut dan menggunakannya semaksimal mungkin agar tahan lama.

Sementara itu, orang pelit cenderung membeli barang murah atau gratis tanpa mempertimbangkan kualitas. Orang pelit menganggap, tidak masalah membeli barang semurah mungkin selama memiliki fungsi yang sama dengan barang mahal.

“Orang pelit cenderung membeli barang yang murah, meskipun kualitasnya rendah dan mudah rusak. Sementara orang hemat (frugal living) cenderung membayar harga penuh untuk barang berkualitas tinggi, tetapi digunakan hingga bertahun-tahun,” tulis Four Pillar Freedom, dikutip Jumat (25/8/2023).

2. Mempertimbangan Pengeluaran

Saat mengeluarkan uang, penganut frugal living tetap mau mengeluarkan uang ketika benar-benar dibutuhkan, sedangkan orang pelit tidak ingin mengeluarkan uang sama sekali.

Sebagai contoh, Four Pillar Freedom menggambarkan perbedaan tindakan antara orang hemat dan pelit ketika diajak makan di luar oleh keluarga, sahabat, atau teman.

Orang pelit cenderung menolak mentah-mentah ajakan untuk makan di luar, meskipun di restoran murah. Mereka lebih memilih untuk makan di rumah dan rela kehilangan waktu atau momen berkualitas bersama keluarga, sahabat, atau teman daripada harus mengeluarkan uang.

Sementara itu, pelaku frugal living masih mau menerima ajakan makan di luar untuk sesekali atau selama masih di dalam batas wajar.

Biasanya, mereka akan makan di luar ketika ada waktu atau momen tertentu bersama keluarga, sahabat, atau teman; penghargaan diri; atau bersosialisasi.

3. Mengeluarkan Uang untuk Berbagi

Perbedaan terakhir antara frugal living dan pelit adalah ketika memberi hadiah atau oleh-oleh untuk orang terdekat. Orang dengan gaya hidup hemat akan membelikan barang berkualitas sesuai budget sebagai hadiah atau oleh-oleh.

Sementara itu, menurut A Dime Saved, orang pelit akan membeli barang mahal untuk diri sendiri dan membeli barang murah untuk orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*