
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid menerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Meutya mendapatkan penghargaan ini atas dedikasinya di bidang digital dan komunikasi, menginisiasi lahirnya Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
“Terima kasih banyak atas segala support, masukan, kritik membangun selama ini yang menjadi penyemangat dalam menjalankan tugas. Penghargaan Bintang Mahaputera ini semoga menjadi semangat lebih besar lagi,” kata Meutya dalam unggahan media sosial dan dikofirmasi di Jakarta, Senin.
PP Tunas merupakan regulasi yang diresmikan pada 28 Maret 2025 menjadi regulasi pertama di Indonesia yang secara khusus mengatur kewajiban platform digital mengutamakan perlindungan anak di ruang digital dengan demikian anak bisa terlindungi dari konten negatif hingga risiko eksploitasi.
Aturan ini menjadi penting karena saat ini anak-anak telah menjadi pengguna aktif gawai dan internet, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2024 ada sebanyak 39,71 persen populasi anak usia dini mengacu pada kelompok usia 0 hingga 6 tahun telah aktif menggunakan ponsel pintar.
Sementara untuk populasi anak usia dini yang terpantau aktif menggunakan internet dari data BPS pada 2024 jumlahnya mencapai 35,57 persen.
Tanpa adanya regulasi yang memadai untuk memproteksi anak-anak di ruang digital, tentu anak-anak dapat menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan di ruang siber termasuk pornografi anak.
Mengacu dari survei National Center on Missing and Exploited Children (NCMEC), Indonesia saat ini menempati peringkat keempat secara global dan peringkat kedua di kawasan ASEAN dalam jumlah kasus pornografi anak di ruang digital.
Maka dari itu, akhirnya Menkomdigi mengagas hadirnya PP Tunas yang kini dapat berperan melindungi anak-anak di ruang digital dengan menitiberatkan tanggung jawab platform untuk menghadirkan layanan yang memberikan keamanan bagi pengguna khususnya yang berstatus anak-anak.
Pada Senin (25/8), Presiden RI Prabowo Subianto menganugerahi Tanda Kehormatan kepada 141 tokoh, mulai dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso, hingga musisi Gombloh.
Pemberian Tanda Kehormatan yang merupakan rangkaian dari HUT Ke-80 Kemerdekaan RI tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo di Istana Negara Jakarta, Senin, dengan didahului menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengheningkan cipta.
Para penerima tanda kehormatan itu berasal dari kalangan menteri, pejabat lembaga tinggi negara, pejabat pimpinan lembaga pemerintah dan non-kementerian, pejabat TNI dan Polri, WNI dengan latar belakang profesi, hingga budayawan.