Pengusaha Protes Kuota Subsidi Motor Listrik Dipotong Pemerintah

Suasana pengunjung menghadiri pameran Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, (29/11/2023). Pameran ini berlangsung 28-30 November 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kalangan pelaku usaha mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tiba-tiba mengganti kuota subsidi motor listrik hingga turun 10x lipat. Wakil Ketua 2 Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Andri yang berasal dari sepeda motor listrik United mengungkapkan penurunan jumlah kuota subsidi motor listrik telah membuat dunia usaha kebingungan.

Adapun kebijakan pemerintah tersebut adalah Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023 yaitu 200 ribu di 2023 dan 600 ribu di 2024.

“Kami ingin meminta kejelasan juga Pak untuk kuota yang dianggarkan di tahun 2023 dan 2024. Dimana yang kita tahu pada awalnya kuota yang diberikan itu secara total adalah 600 ribu unit, namun di bulan Agustus ya, akhirnya kuota tersebut berubah menjadi 50 ribu unit. Lalu selang beberapa minggu kemudian ada penambahan kuota sebesar 10.857 unit, sehingga total menjadi 60.857 unit,” katanya ketika rapat kerja dengan Pimpinan Komisi VII DPR, Rabu (9/10/2024).

Pelaku usaha ingin meminta penjelasan mengenai perubahan ini, karena kalau mengacu kepada aturan di Permenperin atau peraturan perindustrian belum berubah, angkanya masih tetap di secara total 600 ribu.

“Kenapa saya mengangkat hal ini? Karena bagi industri tentunya hal perubahan-perubahan seperti ini cukup mengkhawatirkan, karena kita selaku industri pasti sudah merencanakan semua program kita, baik itu investasi, perencanaan produksi, dan sampai ke marketing dan selebihnya itu mengacu kepada peraturan yang sudah dikeluarkan di sebelumnya, karena perencanaan ini pastinya sifatnya panjang, seperti itu,” ujar Andri.

Ia mengaku khawatir bagaimana dengan planning-planning yang sudah dibuat sebelumnya termasuk dengan investasi dan stok yang sudah ada, dan seterusnya. Karenanya pelaku usaha meminta masukan dan dukungan dari pemerintah agar ke depannya untuk kebijakan tersebut dapat dikomunikasikan pertama-tama lebih baik dan lebih cepat.

“Supaya tidak ada periode yang putus, mungkin seperti saat ini di mana konsumen relatively akan menunggu, apa nih kebijakan tahun depan, seperti itu. Jadi kami minta untuk kesinambungannya ada kejelasan yang konkret, yang kedua agar peraturan itu tidak berubah di tengah-tengah, karena akan berpengaruh sekali terhadap planning yang teman-teman industri ini sudah lakukan,” sebut Andri.

Sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan alokasi bantuan pembelian motor listrik tahun 2024 hanya sebanyak 50 ribu unit. Total anggaran yang disiapkan adalah Rp 350 miliar.

Agus mengungkapkan serapan program bantuan pembelian motor listrik masih rendah. Dari 200 ribu unit yang dialokasikan, subsidi motor listrik baru tersalurkan 11.532 unit di tahun 2023. Ia bahkan menyebut program tersebut menjadi beban dalam penyerapan anggaran Kemenperin.

“Karena penyerapannya tidak sesuai, bahkan jauh dari apa yang sudah disiapkan yaitu 200 ribu unit motor listrik, itu menjadi beban kita dalam konteks kita tidak berhasil men-deliver atau memberikan penyerapan anggaran yang tinggi,” kata Agus.

Merujuk situs Sisapira, kuota motor listrik bersubisid habis per hari ini. Sementara itu terdapat 60.823 unit motor listrik bersubsidi yang diterima masyarakat pada tahun ini. Sedangkan tahun lalu hanya 11.532 unit yang tersalurkan.

https://internationalsalinityforum.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*