Penjualan Produk Kecantikan Tembus Rp 30 T, Ini Trik Gaet Pembeli

Pengunjung mencoba kosmetik kecantikan di mall kawasan Depok, Jawa Barat, Senin 28/3. Kosmetik merupakan salah yang akan naik tarif PPN menjadi 11% dimulai pada 1 April 2022. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Belanja dengan menggunakan platform online atau e-commerce semakin marak digunakan. Persaingan ketat di platform e-commerce membuat penjual/produser menggunakan metode menarik untuk menggaet pembeli, seperti menunjukkan bahan yang dikandung dalam produknya.

E-commerce diprediksi menjadi medan persaingan paling sengit, terutama di kategori Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), pada 2025.

Menurut laporan dari Compas Market Insight Dashboard dari Compas.co.id , kategori perawatan dan kecantikan menjadi bintang utama dengan kontribusi penjualan mencapai 51,6% di 2024 dan proyeksi pertumbuhan 17% di tahun berikutnya di platform e-commerce.

Data tersebut setidaknya tercermin melalui kompilasi Compas.co.id dalam belanja masyarakat di tiga platform utama yakni Shopee, Tokopedia & Blibli.

Produk kecantikan dan perawatan kulit mendominasi platform seperti Shopee dan Tokopedia sepanjang 2024, dengan nilai penjualan Rp31,9 triliun dari total Rp61,8 triliun di sektor FMCG.

Pada momen flash sale seperti 10.10 dan 11.11, kategori ini bahkan menyumbang lebih dari 60% total penjualan FMCG, dengan masing-masing Rp221,4 miliar dan Rp236,5 miliar.

Faktor pendukung pertumbuhan ini mencakup tren gaya hidup sehat dan edukasi aktif dari influencer serta dokter kulit. Produk sunscreen, misalnya, mencatat kenaikan fantastis sebesar 60% di 2024 dan diprediksi tumbuh 44% lagi di 2025.

Selain itu, produk seperti parfum, pelembap wajah, dan body lotion juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 26%, 25%, dan 17% pada tahun yang sama.

Dalam persaingan ketat, product title ternyata menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak penjualan.

Berdasarkan riset terhadap 38.000 brand aktif di e-commerce, penggunaan kata kunci bahan baku seperti niacinamide, retinol, dan vitamin C mampu meningkatkan penjualan hingga 56%.

Bahkan, informasi manfaat produk seperti “mencerahkan” atau “melembapkan” dapat menaikkan jumlah produk terjual hingga 55%.

0 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*