
PT Pertamina (Persero) menyebutkan sebanyak 730 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari 9.753 calon peserta ajang Pertamina UMK Academy 2025 seluruh Indonesia lolos ke tahap nasional, setelah melalui seleksi yang cukup panjang.
Vice President Corporate Social Responsibility and Small and Medium Enterprise Partnership Program Management Pertamina Rudi Ariffianto, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan dengan tagline “Beri Energi Baru Menuju UMK Maju”, Pertamina UMK Academy 2025 diharapkan mampu melahirkan UMKM yang tangguh, inovatif, siap bersaing di pasar lokal dan global serta berdampak nyata bagi lingkungan sekitar.
“Tahap nasional ini bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih besar. Inilah momentum bagi UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha, meningkatkan inovasi, memperluas pasar, hingga bersiap masuk ke level global,” sebut Rudi dalam sambutannya saat kick off nasional Pertamina UMK Academy 2025 secara daring, Rabu.
Pertamina UMK 2025 dimulai sejak Februari 2025.
Dari hampir 10 ribu pendaftar, tercatat 1.490 UMKM lolos seleksi mengikuti tahap regional di delapan wilayah sejak Mei-Juli 2025.
Ribuan peserta berasal dari alumni Pertamina UMK Academy 2024, peserta program pendanaan UMKM Pertamina, Rumah BUMN, hingga Pertamina Foundation Preneur.
Menurut Rudi, peserta UMK Academy mendapatkan pendampingan dari 86 akselerator bersertifikat.
Peserta menjalani pembelajaran berbasis learning management system, gamifikasi, kunjungan lapangan, serta showcase produk di berbagai daerah.
“Pertamina ingin memastikan UMKM binaan bisa naik kelas, mandiri, dan berkontribusi nyata untuk memajukan perekonomian,” harap Rudi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina berkomitmen mendukung UMKM naik kelas.
Caranya, tidak hanya dengan mendukung pendanaan, tapi menghadirkan ekosistem pembinaan yang komprehensif.
Pada tahap nasional, lanjut Fadjar, para peserta akan mendapatkan pendampingan yang lebih intensif selama empat bulan.
Pertamina juga menyiapkan hibah alat produksi tepat guna bagi UMKM terbaik yang dinilai berhasil membawa usahanya naik kelas lebih cepat.
Selanjutnya, tambah Fadjar, Pertamina juga mendorong UMKM untuk membangun jejaring bisnis yang lebih luas melalui Pertapreneur Aggregator, sebuah program lanjutan dari Pertamina UMK Academy.
“Kehadiran Pertapreneur Aggregator diharapkan bisa mencetak UMKM kolaborator atau business aggregator sehingga membentuk sebuah ekosistem UMK yang tangguh dan mandiri,” jelasnya.
Herlinda Sinaga, Founder Sasagu, peserta Pertamina UMK Academy 2025 asal Papua, merasakan bisnisnya bisa berkembang lebih pesat lewat program tersebut.