Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menginginkan ada gejolak muncul jelang pelantikan Prabowo Subianto. Transisi harus berjalan mulus agar target pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
Hal ini disampaikan Jokowi ketika sidang kabinet paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024). Sebelumnya, pesan yang sama juga disampaikan Jokowi kepada petinggi TNI dan Polri.
“Pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk,” tegas Jokowi.
Situasi terkini memang tidak mudah. Khususnya dari sisi global, dengan ketidakpastian yang tinggi dari berbagai faktor. Antara lain pelemahan ekonomi, tensi geopolitik, suku bunga acuan tinggi hingga perubahan iklim.
Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5% setelah krisis yang diakibatkan pandemi covid-19. Ke depan, perekonomian diharapkan bisa terus tumbuh lebih tinggi.
“Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh untuk melakukan pembangunan,” ujarnya.
Jokowi meminta para menteri tidak membuat kebijakan ekstrem yang mampu mengganggu daya beli masyarakat, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta keamanan dan ketertiban.
“Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,”terang Jokowi.