Tekanan jual oleh asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut, tetapi sudah mulai terlihat mereda yang kemudian ditandai dengan pergerakan IHSG yang mulai sideways.
Arus keluar dana asing yang deras terus terjadi sejak pekan terakhir Oktober lalu, jika diakumulasi dalam sebulan net foreign sell mencapai Rp15,04 triliun di keseluruhan pasar, rinciannya Rp16,09 triliun dari pasar reguler, sementara masih ada net foreign buy di pasar nego dan tunai sebesar Rp1,05 triliun.
Sikap asing yang terus kabur dari pasar RI ini kemudian membuat IHSG ikut terpuruk. Dalam sebulan indeks keseluruhan emiten di bursa ini telah anjlok nyaris 7%.
Tekanan Asing Mereda, IHSG Potensial Rebound?
Meski begitu, jika melihat beberapa hari terakhir, pergerakan IHSG sudah mulai terkonsolidasi meski asing masih terus kabur.
Grafik tersebut menunjukkan pola divergensi ketika IHSG mulai bergerak sideways yang menunjukkan bahwa tekanan jual oleh asing sudah mereda. Biasanya, ketika nanti asing sudah kembali net buy, potensial untuk IHSG rebound kian meningkat.
Sebagai pelaku pasar, dalam jangka pendek bisa mencermati support terdekat di 7041 sebagai area pelemahan terdekat yang memungkinkan terjadi rebound.
Dengan kondisi IHSG yang sudah mendekati support diikuti tekanan jual asing yang mereda, ini menunjukkan bahwa sebenarnya peluang untuk mulai membeli saham sebagai investasi sudah tiba.
Peluang saat ini jika diibatkan seperti petuah dari Warren Buffet yang mengatakan “Be greedy when others are fearful”.
Lantas, kita harus investasi mulai darimana?
Dalam kondisi IHSG yang sedang terkoreksi saat ini, sebenarnya sudah mulai banyak saham-saham big caps dengan fundamental cukup baik yang terdiskon. Contohnya sebagai berikut :
Kita memang tidak tahu kapan bottom market akan tercapai, tetapi tidak ada salah-nya mencicil beli sebagai strategi investasi jangka panjang.
Namun, perlu dicatat juga bahwa setiap saham yang kita beli haruslah kita pahami bagaimana bisnisnya dan kinerja fundamental, serta lebih baik lagi dikombinasi dengan analisis teknikal agar kita mendapat harga di level yang optimal untuk mendapatkan keuntungan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.