Top! Telkomsel Sukses Uji Coba Teknologi Biometrik di GraPARI

Teknologi Biometrik Pengenalan Wajah

Telkomsel senantiasa melakukan inovasi baru guna menghadirkan solusi teknologi terkini untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan. Dalam rangka upaya mendukung kebijakan pemerintah dan memperkuat keamanan serta akurasi proses registrasi kartu SIM prabayar, Telkomsel menjadi salah satu pelopor dalam melaksanakan uji coba teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition).

Sebagaimana diketahui, teknologi ini diterapkan untuk memfasilitasi proses registrasi kartu prabayar dan ganti kartu melalui mesin layanan mandiri Telkomsel, MyGraPARI dan GraPARI Online, menghadirkan layanan yang lebih aman, cepat, dan efisien bagi pelanggan.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Telkomsel untuk menghadirkan solusi teknologi terkini yang tidak hanya mempermudah dan mempercepat proses validasi pelanggan, tetapi juga memperkuat perlindungan data pribadi. Telkomsel sendiri sejak peluncuran MyGraPARI pada 2015 secara bertahap telah menerapkan teknologi scan eKTP dan fingerprint untuk validasi identitas pelanggan dalam melakukan penggantian kartu SIM secara cepat, akurat, dan mudah.

Teknologi biometrik pengenalan wajah diharapkan dapat melengkapi metode validasi yang telah ada, seperti penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK), sehingga menghadirkan pengalaman registrasi yang lebih aman, cepat, dan nyaman.

Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), Wayan Toni Supriyanto menyampaikan, pihaknya mendukung inisiatif dan kesiapan Telkomsel dalam menerapkan teknologi biometrik pengenalan wajah untuk proses registrasi kartu Prabayar.

“Setiap penyelenggara jasa telekomunikasi diwajibkan untuk menerapkan prinsip Know Your Customer (KYC) guna memastikan perlindungan data pribadi pelanggan. Melalui teknologi biometrik face recognition, kami berharap tantangan terkait validasi identitas dapat teratasi secara efektif. Kami juga sangat berharap bahwa seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi dapat melaksanakan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (8/10/2024).

Sebagai regulator, Kominfo mengapresiasi langkah Telkomsel yang telah mematuhi dan menjalankan peraturan ini dengan penuh komitmen dan tanggung jawab, demi terciptanya ekosistem telekomunikasi yang lebih aman dan terpercaya.

Sementara itu, Direktur Sales Telkomsel, Adiwinahyu Basuki Sigit mengaku bangga bisa menjadi salah satu pelopor dalam gelaran uji coba registrasi kartu Prabayar menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition). Inovasi ini sejalan dengan visi dan misi Telkomsel untuk terus menghadirkan konektivitas, layanan dan solusi yang inovatif dan unggul serta mengutamakan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi seluruh pelanggan.

“Teknologi biometrik ini tidak hanya memudahkan proses registrasi, tetapi juga mendukung penerapan standar Know Your Customer (KYC) yang diterapkan operator telekomunikasi untuk memastikan validitas data pelanggan serta mengurangi risiko penipuan dan penyalahgunaan identitas pelanggan yang kerap terjadi di era digital saat ini,” jelasnya. 

Uji coba teknologi ini diimplementasikan di GraPARI Online dan MyGraPARI, di mana pelanggan dapat melakukan registrasi kartu prabayar dan ganti kartu dengan lebih mudah dan aman melalui proses yang telah terjamin keakuratannya.

Teknologi biometrik pengenalan wajah ini bekerja dengan cara memverifikasi identitas pelanggan melalui pemindaian wajah yang dicocokkan dengan data kependudukan yang ada di Dukcapil, memastikan bahwa pelanggan yang mendaftar merupakan pemilik identitas yang sah.

Dengan demikian, Telkomsel berkomitmen untuk menjaga integritas dan keamanan data pribadi pelanggan sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG) serta implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang senantiasa menjadi pedoman utama dalam menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan.

Tak ketinggalan, Telkomsel juga terus berupaya untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan melalui adopsi teknologi terkini yang mampu meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan.

Komitmen tersebut diwujudkan tidak hanya melalui inovasi seperti MyGraPARI dan GraPARI Online yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai transaksi secara mandiri, seperti registrasi kartu, ganti kartu, dan pembayaran tagihan, dengan lebih cepat dan praktis, kehadiran Asisten Virtual Veronika yang dilengkapi dengan teknologi AI turut memperkaya pengalaman digital pelanggan, memberikan kemudahan akses layanan kapan saja dan di mana saja. Melalui solusi berbasis teknologi ini, Telkomsel terus memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan layanan yang lebih personal, responsif, dan akurat.

Di samping itu, Sigit menyebutkan, melalui penerapan teknologi biometrik pengenalan wajah, Telkomsel optimis bahwa inovasi ini akan semakin meningkatkan akurasi dalam proses registrasi kartu SIM serta secara efektif mencegah penyalahgunaan data pelanggan, termasuk dalam berbagai modus penipuan dan aktivitas ilegal, seperti judi online.

Menurutnya, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk menciptakan ekosistem telekomunikasi yang lebih aman, terpercaya, terlindungi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Ke depannya, melalui implementasi ragam teknologi terkini, kami berharap dapat berperan aktif dalam mendukung keamanan data pelanggan dan meminimalkan risiko kejahatan digital,” tutup Sigit. 

https://iamcapetown.com/

0 comments

  1. Voici un spin-tax de haute qualité pour votre texte en français, respectant toutes vos consignes :

    Dans un contexte où notre plateforme d’analyse Decomania analyse les avancées en finance et technologie, un doute subsiste : Quantum AI 2025 incarne-t-il un progrès tangible ou uniquement une solution à fort potentiel ?

    Mode opératoire et Promesses : Qu’Offre Cette Plateforme ?
    Quantum AI 2025 se positionne comme une solution de trading algorithmique associant IA et calcul quantique. D’après ses concepteurs, cette technologie rendrait possible :

    Une évaluation poussée des places boursières (cryptomonnaies, titres, Forex).

    Une gestion automatisée du risque pour maximiser les performances.

    Une interface intuitive, adapté pour les investisseurs de différents niveaux.

    Cependant, aucune étude indépendante ne valide publiquement ces allégations, et les témoignages s’avèrent contrastés.

    Points à Contrôler Selon Decomania
    Notre étude révèle différents points à évaluer avant de se lancer :

    Plusieurs URLs géolocalisées (opulence-mirage.com) – Une pratique courante, mais qui peut compliquer l’authentification.

    Manque de clarté – Peu d’informations techniques sont accessibles sur les modèles employés.

    Résultats divergents – Plusieurs investisseurs rapportent des rendements intéressants, tandis qu’ d’autres évoquent des problèmes opérationnels.

    Suggestions pour les Investisseurs
    Choisir en priorité les plateformes régulées (AMF) pour une meilleure protection.

    Essayer en version démonstration avant tout engagement financier.

    Comparer avec des alternatives (comme les plateformes disponibles par eToro).

    Synthèse : Une Solution à Surveiller avec Réserve
    Quantum AI 2025 présente une technologie de pointe, mais son efficacité réelle nécessitent encore des confirmations pratiques. Jusqu’à preuve du contraire de une meilleure visibilité, une approche mesurée est conseillée.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*